jadwal-sholat

CARA MENCEGAH KARANG GIGI (KARIES) DAN MERAWAT GUSI

MASALAH GIGI

Sakit gigi, betapa menyiksa. Sulit atau bahkan tidak bisa digunakan untuk makan. Lebih menyiksa, bila gigi sudah rusak parah. Bisa menjadi sumber infeksi dalam jaringan mulut. Bila kerusakan ini terjadi pada anak-anak ,maka akan merusak benih gigi tetapnya kelak. Oleh sebab itu merawat gigi perlu dilakukan agar terhindar dari sakit gigi atau bahkan kerusakan gigi permanen.

KARIES GIGI

karang gigiSebelum berbicara tentang merawat gigi, pertama kali kita harus mengetahui tentang penyebab kerusakan gigi. Penyebab kerusakan gigi, umumnya disebut karies atau karang gigi. Proses kerusakan gigi / karies (karang gigi) dimulai dari permukaan gigi, yang terjadi setelah gigi tumbuh dalam rongga mulut. Karies (karang gigi) secara perlahan menggerogoti gigi, membuat lubang kemudian meluas ke lapisan gigi lebih dalam.

Penyebab karies (karang gigi) terdiri dari tiga komponen. Gigi sebagai tuan rumah, kuman di dalam mulut, dan makanan yang dikunyah (terutama mengandung gula). Seperti diketahui, gigi ditutupi oleh lapisan tipis yang berasal dari air ludah. Lapisan ini disebut plak. Pada plak ini melekat kuman serta sisa-sisa makanan. Sisa makanan tadi oleh kuman diubah menjadi asam, lalu menyebabkan proses perusakan gigi / karies (karang gigi) dalam waktu lama.

Ada dua tipe karies (karang gigi) yang kerap dijumpai pada anak-anak :

1. Nursing Bottle Caries

Tipe karies (karang gigi) ini biasanya terdapat pada anak berusia 12-36 bulan, karena anak seusia itu, memiliki kebiasaan menghisap dot botol berisi minuman manis, terutama pada saat ia berbaring hingga tertidur. Mulut anak sangat aktif pada saat menghisap dot, sehingga aliran ludah cukup banyak keluar. Juga terjadi gerakan aktif lidah otot bibir dan pipi yang merangsang air ludah. Dengan ini, daya pembersih dari dalam mulut cukup tersedia. Tapi pada saat anak tertidur, aliran ludah berkurang. Karenanya minuman manis akan tertinggal di permukaan gigi.

Kuman akan membentuk asam pada sisa minuman, kemudian berkembang menjadi karies (karang gigi) dan merusak gigi. Tapi mengapa umumnya gigi atas saja yang rusak ? “pada saat menghisap dot, gigi anak bagian bawah tertutup oleh lidah”. Itu sebabnya gigi bawah tetap bersih dari minuman manis, serta tidak terjadi proses pembentukan karies (karang gigi) disana.

2. Rampant Karies

Karies (karang gigi) ini muncul tiba-tiba ,menyebar dan berkembang dengan cepat melubangi gigi hingga ruang saraf terbuka.
Dapat mengenai beberapa atau seluruh gigi. “Biasanya anak penderita rampant karies datang ke dokter gigi dalam keadaan sakit atau rewel” terlebih bila sudah terjadi peradangan atau bernanah.

PENCEGAHAN KARIES (KARANG GIGI)

Beberapa cara untuk pencegahan karies (karang gigi) antara lain :
1. anak anda mendapatkan cukup makanan bergizi.

2. Lakukan tindakan pembersihan gigi anak sedini mungkin, paling sedikit dua kali



sehari. Pagi setelah makan ,malam menjelang tidur sehingga tidak terjadi penimbunan plak penyebab karies (karang gigi).

3. Jangan membiasakan anak minum minuman manis menjelang tidur.

4. Tingkatkan daya tahan gigi anak dengan fluor (terdapat dalam pasta gigi).

5. Bawalah anak Anda ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan dini terhadap karies (karang gigi).

6. Lanjutkan kontrol yang teratur ke dokter gigi setiap 3-6 bulan sekali agar karang gigi (karies) dapat dikontrol oleh dokter.

Itulah beberapa cara dalam mencegah timbulnya karang gigi (karies) agar gigi menjadi sehat, kuat serta tidah mudah sakit.

JARINGAN PERIODONTAL

Tanpa jaringan penyangga (disebut juga jaringan periodontal) yang sehat dan kuat , gigi tentu tidak mampu berdiri tegak ditempatnya. Apalagi untuk menjalankan tugasnya sebagai alat penguyah.

Menurut anatominya, jaringan periodontal terdiri dari :

a.Semen gigi

b.Serabut periodontal

c.Tulang alveolar

d.Gusi gingival

Gusi adalah jaringan lunak pembungkus tulang alveolar, dimana akar-akar gigi tertanam. Bila gusi meradang , gigi pun malang. Tanda-tanda gusi meradang :

- Warna gusi lebih merah, mudah berdarah pada waktu sikat gigi

- Tepi gusi tumpul dan membulat

- Permukaan gusi licin dan mengkilat, lunak bila diraba

- Ukuran gusi lebih besar (membengkak).

PERAWATAN GUSI

Untuk mencegah radang gusi, plak dan karang gigi (karies) harus dilenyapkan dari permukaan gigi dan gusi. Cara ampuh untuk ini adalah menyikat gigi. Banyak cara menyikat gigi ,antara lain metode vertical dan horizontal. Agar menyikat gigi efektif, ikutilah cara-cara berikut ini ;

- Biasakan menyikat gigi di depan cermin agar anda bisa melihat timbunan plak

- Pakailah sikat bertangkai lurus, kepala sikat kecil agar mudah digerakkan dalam mulut

- Bulu sikat harus sama panjang ,ujungnya tidak taam

- Jangan memakai sikat dengan bulu mulai melebar atau rusak

- Sikatlah gigi minimal dua kali sehari, terutama menjelang tidur. Karena pada saat tidur, proses pembusukan cukup panjang dan daya tahan gusi sedang turun karena cairan ludah kurang.

- Pakai metode menyikat gigi yang baik. Metode BASS : Posisi sikat sejajar dengan permukaan gigi, sedang bulu sikat 45 derajat pada as gigi. Ujung bulu sikat diletakkan kea rah tepi gusi dan sebagian dimasukkan dalam lekuk gusi.

- Sikat digosokkan ke depan kemudian ke belakang kira-kira 10 kali per area, sampai semuanya bersih. Untuk membersihkan gigi depan, sikat diletakkan dengan posisi vertikal.

- Methoda Roll : Sikat sejajar dengan gigi, dan bulu sikat 30-50 derajat pada as gigi. Ujung bulu sikat diletakkan di gusi agak menjauh dari tepi gusi. Sikat digerakkan memutar dengan tekanan yang ringan seperti gerakan (mencongkel) diulang sampai 8-10 kali per area. Methoda ini bermanfaat untuk memijat gusi.

- Biasakan memakai benang gigi (dental floss) untuk mengeluarkan plak dari celah-celah gigi. Dengan gerakan menggergaji ,benang digesek-gesekan menyusuri dinding gigi ke atas kemudian ke bawah hingga tepi gusi.

- Pergunakan tusuk gigi setiap habis makan, untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dari celah gigi.

- Lakukan pemeriksaan berkala ke dokter gigi ,paling tidak 6 bulan sekali.

MENAMBAL LUBANG GIGI

Pembusukan gigi dibersihkan dengan cara menggurdi keluar bahan-bahan busuk pada lubang gigi itu, dan kemudian barulah menambal lubang gigi itu dengan bahan penambal. Semua bahan di gigi tersebut yang mudah membusuk atau sudah lembek harus dibuang. Kalau tidak maka bagian yang telah busuk itu akan terus membusuk di bawah bagian yang telah ditambal itu. Juga lubang itu harus diberi bentuk demikian rupa agar supaya bahan tambalan itu dapat menempel dengan mantap serta tahan terhadap tekanan pada waktu menguyah. Kini orang telah terbiasa menggunakan alat pembor listrik. Begitu pula telah lazim digunakan pembiusan setempat untuk membuat prosedur perawatan gigi itu tidak terasa sakit.

Sebuah lapisan semen dapat diisi ke dalam lubang yang digurdi itu untuk melindungi pulpa dari bahan panas atau zat kimia. Bahan pengisi biasanya ditempatkan di atas bagian gigi itu, biasanya terdiri dari air raksa, timah, tembaga, seng, serta mercuri.

Kadang-kadang dipakai semen silikat translusen ,untuk memberikan tampan seng wajar pada gigi. Akan tetapi oleh karena bahan ini dapat rontok (lepas) ,maka ia tidak dapat dipasang untuk menguyah.

Apabila bahan pengisinya itu sudah menjadi keras ,maka bentuknya pun sudah mantap, sehingga setiap kemungkinan untuk mengganggu gigi itu pun tercegah.

PERTUMBUHAN GIGI

Bila bayi anda terlambat keluarnya gigi, tidak usah cemas. Tetapi bila sampai setahun lebih belum Nampak tanda-tanda tumbuhnya gigi sebaiknya anda membawanya ke dokter gigi.

Urutan gigi dibawah ini menunjukkan urutan keluarnya gigi-gigi :

1. Gigi seri Bawah : Pertama keluar kira-kira bayi berusia 6 bulan ; Kedua keluar kira-kira berusia 7 bulan.

2. Gigi seri atas : Pertama keluar kira-kira bayi berusia 71/2 bulan; Kedua keluar kira-kira bayi berusia 9 bulan.

3. Geraham pertama bawah: kira-kira bayi berusia 14 bulan

4. Geraham pertama atas : kira –kira bayi berusia 14 bulan

5. Gigi taring bawah : kira-kira bayi berusia 16 bulan

6. Gigi taring atas : kira-kira bayi berusia 18 bulan

7. Geraham kedua bawah : kira-kira bayi berusia 20 bulan

8. Geraham kedua atas : kira-kira bayi berusia 24 bulan.

Baca juga artikel terkait "RAMUAN TRADISIONAL (HERBAL) MENGOBATI SAKIT GIGI"

TERIMA KASIH, ANDA TELAH MENGUNJUNGI INFO SEPUTAR KITA. SEMOGA MENDAPATKAN MANFAAT

Related Post: